31 Mei, 2009

Drama Pencarian Jufrizal, Korban Penculikan

Ahad, 31 Mei 2009 10:57
Polisi Ditembaki Penculik
Dua Tersangka Diringkus, Sandera Raib

IDI RAYEUK-Perburuan kawanan pelaku penculikan Jufrizal benar-benar menegangkan. Bak film action, petugas kepolisian ditembaki oleh kawanan bandit yang sudah terkepung. Meski tersangka berhasil dilumpuhkan, namun sandera tetap tak ditemukan. Keinginan keluarga untuk bertemu Jufrizal (18) secepatnya harus dibatalkan. Pasalnya, siswa SMU yang bermukim di Lhokseumawe dan telah beberapa hari ditangan penculik tetap urung ditemukan.
Padahal, dua tersangka terkait kasus tersebut sudah berhasil diringkus.Aksi baku tembak antara bandit ini tak terelak saat petugas melakukan penyergapan di sudut Kota Idi Aceh timur. Aparat dari jajaran Mapolres Aceh Timur dibantu Tim Khusus (timsus) Mapolda Aceh, Sabtu (30/5) siang sekira pukul 13.00 berusaha untuk menghadang komplotan bersenpi.
Kedua tersangka saat ini diamankan ke komando adalah Mar alias Mayu bin Mar (20) warga Gampong Keramat, Kota Lhokseumawe dan Saf (30) warga Desa Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Sedangkan teman mereka yang lain berhasil kabur dalam pengepungan tersebut. Pihak kepolisian pun hingga kini meminta bantuan TNI untuk mengejar dan melacak keberadaan kawanan penculik lainnya.

Akibat aksi tembak menembak, suasana Kota Idi sempat tegang. Masyarakat takut keluar rumah, lantaran terdengar letusan senjata sambung-menyambung. Apalagi polisi di keramaian kota sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Sedangkan kawanan bandit tak urung menyambutnya dengan peluru dari senpi masing-msing.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs. Ridwan Usman, kepada Metro Aceh mengatakan, sebelum baku tembak terjadi, petugas mencurigai satu unit mobil Inova warna Silver BK 1239 VJ milik bandit melaju dari arah Kota Peureulak. Persis di depan SPBU Peudawa beriringan dengan mobil Innova milik anggota Intel Mapolres Aceh Timur, dengan arah yang sama ke barat.

“Karena mencurigakan aparat polisi berhenti. Saat mau didekati, pengemudi mobil Innova langsung tancap gas melarikan diri. Merasa buruan mau kabur, polisi segera mengejar dan tembakan pun mulai diarahkan ke sasaran. Tanpa diduga, salah satu komplotan mengeluarkan senjata melalui kaca mobil.

Mereka kemudian menyerang petugas yang berada dibelakangnya," ujar Ridwan.Melihat kondisi jalan ramai dan padat kendaraan, membuat aparat si hanya membalas dengan tembakan peringatan ke atas. Ternyata hal itu tak membuat nyali penjahat jadi ciut. Mereka terus memberondong polisi. Aksi kejar-kejaran baru berakhir setelah lima kilometer dari lokasi pertama. Kawanan bandit diperkirakan ingin menuju arah pusat Kota Idi, berbelok ke kanan. Karena terlalu tajam, ditambah kecepatan mobil yang tinggi, akhirnya mobil inova menabrak cincin sampah dan pohon asam.

“Dari dalam mobil itu keluar empat orang. Dua diantaranya memegang senpi laras pendek dan panjang. Mereka langsung lari terpencar, namun sambil lari polisi masih melakukan tembakan ke udara, namun pelaku membalas tembakan ke arah polisi,” jelas Kapolres.Tak ingin kehilangan buruan, polisi segera meminta bantuan guna mengepung lokasi.
Beberapa saat setelahnya, dari hasil penyisiran ditemukan dua tersangka. Namun temannya yang lain kabur dan tak diketahui. Kuat dugaan mereka masih berada di kawasan Kota Idi, sehingga pengamanan terus diperketat. Menurut keterangan tersangka, mereka mengakui penculikan itu. Namun sandera tidak bersama saat kejadian dan berada di tangan kelompok yang lain.
Polres Lhokseumawe Lakukan Penyisiran

Sementara itu dari Lhokseumawe, sejumlah personil polisi dari jajaran Polres Lhokseumawe yang diback up personil Polda Aceh melakukan penyisiran terhadap pelaku penculikan Jufrizal (18) siswa asal Kecamatan Simpang Kramat. Pada penyisiran tersebut kapolres dan wakapolres turun langsung pada tiga lokasi terpisah.

Pada penyisiran tersebut, sejumlah pengendara diperiksa oleh petugas yang melewati lokasi penyisiran. Sedangkan lokasi penyisiran di lakukan di dua tempat terpisah, yaitu Kecamatan Samudera, Muara Satu dan Banda Sakti. Usaha penyisiran dan penyergapan ini dilakukan mulai pukul 11.00 wib. Sebab diinformasikan para pelaku penculikan akan melewati jalan negara.

Pantauan wartawan koran ini, petugas keamanan yang sedang melakukan razia memberhentikan dengan hormat sejumlah pengendara. Lalu petugas memeriksa identitas pengendara dan melihat wajah pengendara. Mengingat saat ini petugas telah mengetahui identitas dari sejumlah pelaku. Bahkan ada dua sepeda motor yang diamankan karena tidak memiliki surat lengkap serta tidak mempunyai plat nomor polisi.

Hingga berita ini diturunkan polisi masih terus melakukan penyisiran dengan lokasi berpindah pindah. Bahkan penyisiran kini telah dilakukan hingga ke daerah Peurelak Kabupaten Aceh Timur. “Saat ini kita masih terus melakukan penyisiran hingga sampai peurelak,”ujar kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli kepada wartawan koran ini, Sabtu (30/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah mengantongi identitas pelaku dan juga lokasi para pelaku penculikan. Sementara itu memasuki hari keempat polisi masih terus melakukan pengejaran dan korban belum juga dilepas. Tetapi pelaku kini menurunkan tebusan mereka dari Rp.3 Miliar menjadi Rp.500 juta. Sedangkan Jufrizal (18) siswa asal Kecamatan Simpang Kramat diculik pada Selasa malam (26/5) sekira pukul 23.00 wib oleh pelaku bersenjata yang mengendarai kijang innova warna silver. (ris/agt/arm)

1 komentar:

  1. Kami sangat mendukung dengan adanya blospot pintoatjeh yang dapat memberikan informasi kepada kami tentang perkembangan aceh. dari Rudy

    BalasHapus