16 Juni, 2009

Pembangunan Kantor Camat Banda Baro Terbengkalai

BANDA BARO- Pembangunan kantor Camat Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat tahun 2007 lalu, kini sudah terbengkalai. Menurut informasi yang berkembang terbengkalainya pembangunan kantor camat tersebut, karena tidak selesai dilakukan pembangunan sesuai dengan target. Akibatnya, sisa dana itu tidak dapat dicairkan lagi sehingga terpaksa harus dikembalikan ke pusat.

Camat Banda Baro, Saiful Basri, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, terkait dengan terbengkalainya pembangunan kantor camat tersebut, juga sudah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara.

“Secara pasti kami tidak tau besarnya anggaran dana untuk pembangunan kantor camat yang sudah terbengkalai tersebut. Dan kondisi yang sama juga dialami oleh kantor Polsek dan Koramil Banda Baro,”ucap Saiful Basri. Sebut dia, untuk lanjutan pembangunan kantor camat telah di anggarkan dana dalam APBK Aceh Utara tahun 2009, mencapai Rp 300 juta, melalui Dinas Cipta Karya.

Sementara kekawatiran pihaknya, bila tidak segera diselesaikan kantor dimaksud maka bagi staf kantor camat sampai saat ini tidak ada tempat. Sedangkan kantor camat yang difungsikan selama ini berupa rumah dinas camat. Namun, lokasi rumah camat itu sangat terbatas ruangnya sehingga akan perpengaruhi terhadap pelayanan kepada masyarakat.

“Kendala yang kita hadapi jika ada acara para muspika dengan masyarakat maupun Kabupaten, kami terpaksa mencari tempat ke Meunasah ataupun meminjam gedung KKA di Gampong Jamuan,”ujarnya, seraya menambahkan, dan kondisi ini merupakan salah satu contoh dari dampak yang ditimbulkan selama kantor camat belum selesai dibangun.

Disisi lain, Bupati Aceh Utara, Ilyas A.Hamid, Kamis (11/6) siang, dalam kunjungan ke kecamatan juga menyempatkan diri singgah ke Kantor Camat Banda Baro, untuk melihat kondisi pembangunan di kecamatan tersebut. “Memang kalau kita lihat dari kondisi bangunan Kantor Camat yang terbengkalai, sangat kita sayangkan dan seharusnya pihak pelaksana proyek harus mempunyai target pembangunan. Apalagi dengan menggunakan dana dari DAK Pusat,”tegas Bupati Ilyas A.Hamid. (arm)

1 komentar:

  1. Saya selaku salah satu masyarakat Banda Baro juga turut prihatin dengan kondisi yang kita lihat di lapangan. Agar tercapainya sebuah pelayanan publik yang maksimal maka salah satu syaratnya harus didukung oleh sarana dan prasarana. Tanpa adanya hal tersebut maka jangan harap pelayanan publik (Masyarakat) akan menuai hasil yang maksimal.

    Kami mengaharpkan kepada Pemda maupun Pemprov agar sudi kiranya memperhatikan daerah kami yang baru berdiri.
    ( Zulkarnaini Deli Maulana )

    Terima kasih

    BalasHapus