16 Juni, 2009

Diduga Khalwat, Dua Pelajar Babak Belur Dihajar Massa


Mandi Di Pantai Ujung Blang Kota Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE- Dua pelajar MAN Kuta Binjai, Kabupaten Aceh Timur, babak belur dihajar oleh warga Hagu Barat Laut, di Pantai Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Minggu (14/6), sekitar pukul 17.30 WIB.

Kini kedua pelajar tersebut, terpaksa menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Aceh Utara. Sementara 10 dari 12 tersangka yang melakukan pemukulan terhadap korban, hingga pagi kemarin sudah diamankan oleh aparat kepolisian dari Mapolsek Banda Sakti.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini, kedua pelajar itu Abubakar (18) siswa kelas II MAN Kuta Binjai, warga asal Gampong Pante Bidari, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, dan Yunus (18) siswa Kelas III MAN Kuta Binjai, warga asal Seunubok Baroeh, Kecamatan Julok, Aceh Timur.

Mereka babak belur dihajar massa di Pantai Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, setelah usai mandi bersama teman-temannya dari rombongan sekolah dan termasuk seorang guru dan kepala MAN Kuta Binjai, Kabupaten Aceh Timur.

“Kami semua berjumlah 12 orang pergi dari MAN Kuta Binjai pada pagi hari dengan tujuan Batee Ileik, Kabupaten Bireuen. Karena ramai orang mandi disana, lalu kami balik ke Lhokseumawe untuk mandi di Pantai Ujung Blang,”ucap Abubakar bersama Yunus korban pemukulan yang ditemui Metro Aceh di RS PM Cabang Aceh Utara, di Kota Lhokseumawe, Senin (15/6).

Kata dia, yang mandi di Pantai Ujung Blang saat itu juga tergolong ramai dan kebetulan dua siswi temannya asal MAN Kuta Binjai bernama Mariana (18) dan Diayani (18) siswi kelas II sedang megab-megab mau tenggelam ketika ombat besar. “Melihat kejadian tersebut saya bersama Yunus langsung membantu mereka dan berhasil kami selamatkan,”ucap Abubakar.

Sebut dia lagi, pada saat itulah kami mau balik dan naik kedarat sehingga seorang pemuda langsung memanggil kami serta tanpa basa basi langsung menampar saya bersama Yunus dan dua siswa tersebut. Lanjut Abubakar, dirinya termasuk yang paling parah dipukul baik dengan menggunakan tangan, kaki maupun kayu hingga kepala saya dihantam dengan batu.

“Ketika itu, para pemuda ramai-ramai memukuli saya hingga membuat kepala bagian belakang keluar darah serta rusuk atas kanan patah, kaki memar. Begitu juga Yunus teman saya mengalami memar diwajah, kaki dan tubuhnya,”ujar siswa kelas II MAN Kuta Binjai. Selanjutnya, kedua siswa tersebut juga dibawa ke Meunasah Gampong Hagu Barat Laut, sebelum dilepaskan oleh para pemuda yang melakukan pemukulan tersebut.


Sementara itu, lain halnya yang disampaikan oleh Lukman (23) warga Hagu Barat Laut, salah seorang tersangka pemukulan, kepada Metro Aceh, ketika ditemui di Mapolsek Banda Sakti. Kata dia, penyebab mereka dipukul karena berciuman di laut dan perbuatan itu melanggar Syariat Islam.

“Pada sore hari kemarin, dua pelajar itu bersama cewek mandi laut dan saya lihat sedang berciuman dalam air. Kemudian, saya memanggilnya dan menanyakan kepada cewek itu dari mana kalian, lalu dijawab orang Kuta Binjai Aceh Timur. Selanjutnya, naiklah cowok mereka dan saya menanyakan hal yang sama. Karena merasa geram perbuatan mereka lalu saya tampar sekali,”jelas Lukman.

Sebut dia, beberapa menit kemudian, mereka juga langsung dipukul oleh para pemuda lainnya yang berada di Pantai Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, karena sudah melakukan perbuatan diluar batas dengan berciuman didalam air.

“Lalu datang beberapa pemuda lain untuk membawa mereka ke Meunasah Hagu Barat Laut, akhirnya kedua warga tersebut dilepaskan,”ujarnya, seraya menambahkan, atas perbuatan tersebut dirinya merasa menyesal karena telah memukul orang.

Selain Lukman, yang berhasil di tangkap oleh aparat kepolisian dari Mapolsek Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, juga sembilan tersangka lainnya yang merupakan warga Hagu Barat Laut. Masing-masing, Afrizal (22), Rajuddin (18), Rasyidin (35), M. Danil (17), Saiful Amri (22), Zulkifli (18), Rian Hidayat (19), Mulyadi (24) dan Samsul Kamar (25). Sedangkan, dua pelaku lainnya masih menjadi buron pihak kepolisian, karena saat dilakukan penangkapan dirumah sudah duluan meloloskan diri.

Kapolresta Lhokseumawe, AKBP Zulkifli, yang didampingi oleh Kasat Reskrim AKP Ricky Purnama Kertapati bersama Kapolsek Banda Sakti, Iptu Adi Sofyan, saat dikonfirmasi Metro Aceh, mengatakan, 10 pelaku pemukulan tersebut ditangkap dirumahnya masing-masing dari pukul 00.00 hingga pukul 04.00 dini hari.

“Dan kini kita masih melakukan pencarian terhadap dua pemuda lagi yang juga ikut terlibat dalam kasus pemukulan pelajar asal MAN Kuta Binjai, Aceh Timur,”ungkap Kapolresta Lhokseumawe.

Sebut Kapolresta, seharusnya para pemuda itu jika menemukan pelaku yang menggalar Syariat Islam dapat diingatkan dulu dan tidak langsung main hakim sendiri. Namun, kenyataan yang terjadi tidak demikian, mereka langsung main pukul hingga membuat kedua pelajar itu terpaksa diopname ke rumah sakit.

“Ini kasus pemukulan dan pengganian berat hingga buat korban babak belur dihajar baik dengan menggunakan tangan dan kaki yang menghujami sekujur tubuhnya. Sehingga kita tidak lagi melakukan pembinaan tapi akan tetap di proses sesuai jalur hukum yang berlaku,”imbuh AKBP Zulkifli. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar