13 Juli, 2009
Dewan Kecam Kinerja RSUD Cut Meutia Bobrok
“Sarana MCK Memperhatinkan”
ACEH UTARA- Sarana kamar Mandi-Cuci dan Kakus (MCK) di ruang sal tempat dirawatnya warga miskin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara, kondisinya sangat memprihatinkan. Betapa tidak, enam unit MCK yang berada di ruang sal tersebut, sudah tidak layak pakai lagi. Dimana, pintu MCK juga sudah jebol dan rusak sehingga membuat pasien serta keluarga pasien dari keluarga miskin saat ke MCK harus memakai kain sebagai pintu.
“Kami disini ketika mau ke MCK terpaksa memakai kain untuk menutup pintu, karena ada MCK yang tidak memiliki pintu lagi. Begitu juga pintu MCK sudah rusak dan belum dilakukan perbaikan oleh pihak rumah sakit,”ucap beberapa keluarga pasien, yang enggan namanya dipublikasi kepada Rakyat Aceh, Senin (13/7). Kata keluarga pasien ini, seharusnya pihak rumah sakit selain mengutamakan pelayanan kesehatan juga dapat memperhatikan terhadap sarana MCK yang layak untuk digunakan.
Lanjut dia, jangan karena yang dirawat itu merupakan warga dari keluarga miskin dan mengantongi kartu Jankesmas, maka sarana MCK diabaikan tanpa menjadi kepedulian dari RSUD Cut Meutia milik Pemerintah Kabupaten.
Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRK Aceh Utara, Said Baharuddin, saat dikonfirmasi wartawan koran ini, melalui telepon selulernya, kemarin, mengatakan, pihaknya mendesak Direktur RSUD dapat segera menangani permasalahan sarana MCK di ruang sal tersebut.
“Kalau kami menilai dari dewan permasalahan itu, bukan saja baru terjadi tapi sudah berlangsung lama tanpa adanya perhatian dan pedulian yang serius dari pihak rumah sakit. Bahkan sudah berganti beberapa direktur RSUD juga masih terjadi permasalahan yang sama,”tegas Said.
Sebut dia, apabila ada komplin dari dewan maka pihak rumah sakit selalu menyalahkan pasien dan keluarga pasien yang kurang menjaga kebersihan di lingkungan rumah sakit, khususnya di sekitar ruang sal. “Jadi jangan pernah pihak RSUD Cut Meutia menyalahkan pasien, karena warga yang sakit datang kesitu hanya untuk berobat dan bukan untuk membuat pintu MCK yang rusak dan tidak layak pakai itu,”imbuhnya.
Tentunya, sambung Said Baharuddin, Direktur RSUD harus cepat tanggap, apalagi di rumah sakit itu ada bidang-bidang tertentu. Dan jangan disuruh tangani permasalahan pintu rusak sama medis karena sangat tidak mungkin. Paling tidak bidang program, sarana dan prasarana di rumah sakit setempat.
Selain itu, ungkap dia, dengan permasalahan tersebut pihaknya menilai kinerja RSUD Cut Meutia sangat bobrok, karena MCK rusak saja tidak sanggup ditangani belum lagi persoalan lainnya. Dalam hal ini, dewan juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, kalau tidak ada dana harus diberikan bantuan dana untuk dilakukan perbaikan pintu MCK yang sudah rusak tersebut.
“Jika pun, kalau sudah ada dana tapi tidak dikerjakan maka harus diusut secara tuntas kepada pihak pengelola dana di RSUD Cut Meutia,”ucapnya, seraya menambahkan, kalau kebersihan di luar rumah sakit selama ini sudah mulai bagus, namun kebersihan di ruang sal dan termasuk MCK yang masih sangat bobrok dan harus menjadi perhatian serius dari pihak RSUD Cut Meutia. (arm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar