“Perdamaian Juga Dikendaki Di Papua”
REULEUT- Mahasiswa dari Universitas Negeri Papua yang ikut ambil bagian dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional ke-XI di Kampus Unimal, Reuleut, Aceh Utara, merasa bangga dengan perdamaian Provinsi Aceh.
Para mahasiswa ini yang baru pertama kali datang ke Aceh dan khususnya di Kabupaten Aceh Utara, dapat melihat secara langsung kondisi perdamaian yang sudah terwujud di Provinsi Aceh. Dimana dulunya, saat berkecamuknya konflik Aceh mereka hanya dapat melihat di televisi saja terhadap perkembangan Aceh yang sedang didera konflik berkepanjangan.
“Kami sangat bangga dan senang karena di Aceh dapat berlangsung perdamaian, sehingga tidak terjadi konflik lagi. Dan saya berharap kepada Pemerintah Pusat, perdamaian juga dapat terwujud di Papua yang kini sedang bergejolak konflik antara RI dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tentang Freeport,”ucap Official Kafilah Universitas Negeri Papua, Hayu Siwi Pribadi, SP, kepada Rakyat Aceh, Rabu (27/7).
Kata dia, munculnya berbagai konflik di Papua karena akar persoalan belum diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah bersama masyarakat Papua. Akar konflik di Papua sampai sekarang belum diurus dengan baik yaitu masalah marginalisasi orang Papua, pelanggaran Hak Azasi Manusia dan lainnya.
Sebut Hayu, masyarakat Papua sebetulnya sudah jenuh dengan berbagai konflik yang terjadi apalagi tidak jelas akar persoalannya. Bahkan, masyarakat Papua, menghendaki penyelesaian konflik secara menyeluruh terhadap berbagai persoalan di Papua sebagaimana yang terjadi dengan di Provinsi Aceh.
Dua Kali Baru Ikut MTQ
Sementara itu, pihaknya Universitas Negeri Papua, berada di Mano Kuwari ibukota Provinsi Papua Barat, baru dua kali mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional. Masing-masing di Kota Palembang pada MTQ ke- X dan MTQ ke XI di Aceh yang berlangsung di Kampus Unimal, Aceh Utara.
“Dulu saat MTQ ke- X, kami hanya mengutus seorang peserta untuk cabang Tilawatil Qur’an. Dengan tujuan, untuk mengetahui tentang cabang-cabang yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia,”ujar Hayu. Ungkap dia, pada MTQ kali ini, pihaknya mengikut sertakan 8 peserta yakni untuk cabang Tilawatil Qur’an 2 orang, Tartil 1 orang, Hifzil 1 juzz 2 orang, Khattil 2 orang, dan karya ilmiah kandungan Al-Qur’an 1 orang. “Dalam MTQ tersebut, kami tidak menargetkan juara yang penting dapat tampil atas nama Universitas Negeri Papua,”imbuhnya. (arm)
REULEUT- Mahasiswa dari Universitas Negeri Papua yang ikut ambil bagian dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional ke-XI di Kampus Unimal, Reuleut, Aceh Utara, merasa bangga dengan perdamaian Provinsi Aceh.
Para mahasiswa ini yang baru pertama kali datang ke Aceh dan khususnya di Kabupaten Aceh Utara, dapat melihat secara langsung kondisi perdamaian yang sudah terwujud di Provinsi Aceh. Dimana dulunya, saat berkecamuknya konflik Aceh mereka hanya dapat melihat di televisi saja terhadap perkembangan Aceh yang sedang didera konflik berkepanjangan.
“Kami sangat bangga dan senang karena di Aceh dapat berlangsung perdamaian, sehingga tidak terjadi konflik lagi. Dan saya berharap kepada Pemerintah Pusat, perdamaian juga dapat terwujud di Papua yang kini sedang bergejolak konflik antara RI dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tentang Freeport,”ucap Official Kafilah Universitas Negeri Papua, Hayu Siwi Pribadi, SP, kepada Rakyat Aceh, Rabu (27/7).
Kata dia, munculnya berbagai konflik di Papua karena akar persoalan belum diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah bersama masyarakat Papua. Akar konflik di Papua sampai sekarang belum diurus dengan baik yaitu masalah marginalisasi orang Papua, pelanggaran Hak Azasi Manusia dan lainnya.
Sebut Hayu, masyarakat Papua sebetulnya sudah jenuh dengan berbagai konflik yang terjadi apalagi tidak jelas akar persoalannya. Bahkan, masyarakat Papua, menghendaki penyelesaian konflik secara menyeluruh terhadap berbagai persoalan di Papua sebagaimana yang terjadi dengan di Provinsi Aceh.
Dua Kali Baru Ikut MTQ
Sementara itu, pihaknya Universitas Negeri Papua, berada di Mano Kuwari ibukota Provinsi Papua Barat, baru dua kali mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional. Masing-masing di Kota Palembang pada MTQ ke- X dan MTQ ke XI di Aceh yang berlangsung di Kampus Unimal, Aceh Utara.
“Dulu saat MTQ ke- X, kami hanya mengutus seorang peserta untuk cabang Tilawatil Qur’an. Dengan tujuan, untuk mengetahui tentang cabang-cabang yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia,”ujar Hayu. Ungkap dia, pada MTQ kali ini, pihaknya mengikut sertakan 8 peserta yakni untuk cabang Tilawatil Qur’an 2 orang, Tartil 1 orang, Hifzil 1 juzz 2 orang, Khattil 2 orang, dan karya ilmiah kandungan Al-Qur’an 1 orang. “Dalam MTQ tersebut, kami tidak menargetkan juara yang penting dapat tampil atas nama Universitas Negeri Papua,”imbuhnya. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar