29 Agustus, 2009

Dihantam Badai Ratusan Rumah dan Toko Hancur

Sabtu, 29 Agustus 2009 11:52
Buka Puasa, Sholat Maghrib, Isya dan Tarawih Pakai Lilin

BIREUEN - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian besar kawasan Aceh seperti Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Utara dan daerah laiinya, mengakibatkan ratusan unit rumah dan pertokoan hancur dan porak poranda.
Selain atap seng yang berterbangan, juga pohon-pohon besar jatuh menimpa rumah-rumah penduduk, hingga membuat warga panik dan cemas, akan bencana besar menyusul. Peristiwa mencekam itu datang saat ummat Islam melaksanakan buka puasa, sholat Maghrib, Isya dan Tarawih, Kamis malam kemarin.Tak ayal jaringan listrikpun padam, karena banyaknya pohon besar yang tumbang. Akibatnya ummat Islam harus melaksanakan ibadah Ramadhan dalam keremangan, karena hanya diterangi lilin dan lampu sentir (teplok,red).
Selain angin kencang dan gemuruh badai membuat puluhan rumah beserta sarana infrastruktur masyarakat rusak diterjang badai, karena banyak pohon-pohon besar bertumbangan dan menimpa atap rumah penduduk. Atap seng beterbangan. Bahkan dagangan PKL di Langgar Square berhamburan di atas badan jalan.
Nyaris Tewas dan Luka Ringan
Menurut laporan yang diperoleh koran ini, di Desa Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang, angin kencang menghantam pohon asam hingga tumbang dan menimpa rumah Jumiati. Guru SMPN I itu dilaporkan mengalami luka ringan akibat tergores batang pohon. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Juli, Kutablang, Peusangan, Kuala, Gandapura dan Jangka.
Puluhan bangunan diterjang badai yang berlangsung sekitar 30 menit. Angin puting beliung itu juga memporakporandakan pondok jualan tebu dan jagung, rusak parah tertimpa pohon dan dua penghuni rumah nyaris tewas, tertimpa reruntuhan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.Kondisi lebih buruk juga terjadi di beberapa kawasan lain, seperti Kecamatan Jeumpa, puluhan unit rumah warga ikut tersapu angin kencang dan tertimpa pohon kelapa.
Bahkan, deretan bangunan pedagang jagung bakar di sisi jalan Medan-Banda Aceh berterbangan diterjang badai. Kemudian, di Kecamatan Pliembang sejumlah rumah juga rubuh, diantaranya di Gampong Cot Glumpang, Uteuen Rungkom dan Seuneubok Aceh. Satu balai pengajian di daerah itu tertimpa batang kelapa hingga hancur berantakan.
Sementara di Kecamatan Jeunib, selain menghantam puluhan unit rumah dan kios, angin kencang juga memporak-porandakan pasar buah serta sejumlah warung di kawasan Kota Jeunib. Di Kecamatan Pandrah puluhan unit rumah disapu badai itu, bahkan batang kelapa yang tumbang di sisi jalan negara ikut menimpa untaian kabel listrik, sehingga tiang listrik rubuh dan menyebabkan pemadaman di beberapa lokasi dalam Kabupaten Bireuen selama dua jam lebih.
Lalu, musibah serupa di Kecamatan Simpang Mamplam, selain merusak rumah dan fasilitas publik lainnya, belasan unit pondok pedagang air tebu di pinggir jalan Medan-Banda Aceh hancur berantakan dan tiang listrik di Desa Pulo Drien tumbang. Selain itu, tujuh unit rumah penduduk juga ambruk tertimpa pohon kelapa. Kemudian di Kecamatan Samalanga, puluhan unit rumah warga mengalami kerusakan akibat diterpa angin kencang, diantaranya yang melanda kawasan Desa Sangso, Meulik, Meunasah Leung dan beberapa desa pesisir lainnya.
Meski belum dapat dipastikan jumlah kerugian akibat peristiwa itu, namun dampak kerusakan dari badai yang melanda sebagian kawasan pesisir Aceh itu untuk sementara ditaksir mencapai milyaran rupiah. Termasuk kerusakan ribuan unit parabola warga di semua daerah dalam Kabupaten Bireuen, setelah dihempas angin kencang.
Atap Rumah Berlubang
Informasi yang diterima wartawan koran ini, di Kecamatan Banda Sakti, ada sekitar delapan rumah warga yang atapnya diterpa angin kencang dan ada juga terkena imbas. Masing-masing, Faisal Rizal (30) dan Usman (65) warga Kelurahan Kuta Blang, Manowiah Yatim (58) warga Utuen Bayi dan Usmadi warga Hagu Barat Laut.
Kemudian, Zaini warga Ujung Blang, Mariani warga Hagu Teungoh, Kuraisi (30) dan Khalidin (43) warga Lorong IV Pusong Baro. Selanjutnya, di Kecamatan Muara Dua, berdasarkan data yang diterima pihak Muspika setempat, ada tiga unit rumah warga yang diterpa angin kencang. Yakni milik M. Thaib warga Gampong Paya Peuntuet dan rumah Said serta Abu Bakar warga Keude Cunda yang tertimpa pohon.
Camat Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, M. Irsyadi, S.Sos, kemarin langsung turun kelokasi rumah warga disapu angin kencang. Bahkan, sebagian warga yang mengalami rumah rusak berat juga sudah diberikan bantuan sembako untuk masa panik, berupa beras, telor, idomie, minyak, familicit, keperluan shalat dan lainnya.
Safari Ramadhan Nyaris Batal
Sementara itu, rombongan Safari Ramadhan Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Djauhar Ali yang melakukan kun jungan Safari ke Mesjid Al Mabrur, Kampung Bukit Sama, Kecamatan Lut Tawar saat melintasi ruas jalan negara Takengon – Bireuen tepatnya di kilo meter 12 sempat menyaksikan batang-batang kayu kecil yang tumbang akibat hembusan angin kencang itu.
Semula, hembusan angin kencang dan hujan deras itu sempat menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab, H. Sugeng, ST yang menyertai rombongan Safari Ramadhan Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Djauhar Ali saat ditanyai mengaku sempat khawatir saat hembusan angin kencang melanda daerah itu selama hampir kurang lebih satu jam.
Sebab Sugeng yang mantan Kepala Dinas PU Daerah, Aceh Tengah itu mengkhawatirkan adanya pohon-pohon yang tumbang dan menutupi badan jalan seperti di kawasan lintasan ruas jalan Takengon – Bireuen dan lintasan Takengon – Blang Keujeren.
Kekhawatiran Asisten Ekonomi Pembangunan itu cukup beralasan, apalagi angin yang cukup kencang itu disertai dengan hujan deras. Kondisi hujan deras itu tidak menutup kemungkinan di beberapa lokasi ruas jalan dan kawasan lain mengalami longsor.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, dalam kondisi hujan yang cukup lebat, pihak Dinas Pekerjaan Umum telah mensiagakan alat berat di kawasan-kawasan yang cukup rawan akan longsor. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan terjadi putusnya hubungan. ”Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” sebut Sugeng. (bah/arm/mag-29/mag-30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar