SAMUDERA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, setempat, sangat menyambut baik ziarah seribuan mahasiswa dan official dari berbagai perguruan tinggi Se-Indonesia ke Makam Malikussaleh dan Ratu Nahrisyah, di Kecamatan Samudera, Jum’at 31 Juli lalu.
Dimana dengan kegiatan ziarah tersebut, para kaum intelektual itu dapat melihat secara langsung kondisi Makam Malikussaleh, raja di Kerajaan Samudera Pasai yang tersohor itu di Gampong Beuringen, kecamatan setempat. Dan sejarah penyebaran Agama Islam pertama di Nusantara dan sebagian Asia Tenggara. Begitu juga, sejarah Ratu Nahrisyah dengan makamnya berada di Gampong Kuta Krueng, kecamatan yang sama.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Utara, Ishak Ali Basyah, menyambut dengan senang hati kedatangan seribuan mahasiswa berbagai perguruan tinggi tersebut berziarah. “Mungkin dulu mahasiswa dan official itu hanya membaca dan mendengarkan saja sejarah tentang kerajaan Samudera Pasai. Tapi kini mereka dapat melihat langsung Makam Malikussaleh dan Ratu Nahrisyah,”ucap Ishak Ali Basyah, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Jum’at lalu.
Sebut dia, Sultan Malikussaleh merupakan Raja pertama di Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan pada pertengahan abad ke 13 antara tahun 1270-1279 M. Sultan Malikuldhahir adalah anak pertama dari Sultan Malikussaleh yang mengambil alih Kerajaan Samudera Pasai. Pada saat itu Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan pertama di Asia Tenggara yang menggunakan mata uang (Dirham,red) sebagai alat pembayaran.
Selain itu, ungkap Ishak, terkait dengan Sultanah (Ratu) Nahrisyah juga merupakan ratu terakhir yang memerintahkan Kerajaan Samudera Pasai. Dimana Ratu Nahrisyah memerintah dari tahun 1416-1428 M. Batu Nisannya terbuat dari pualam dengan ukiran kaligrafi yang indah. “Jadi bagi mahasiswa yang melakukan ziarah tersebut juga dibagikan brosur kepada mereka tentang sejarah Kerajaan Samudera Pasai dan lainnya,”imbuh Ishak Ali Basyah. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar