Pengungsi Abrasi Butuh Bantuan Tanggap Darurat
LHOKSEUMAWE- Sebanyak 28 kepala keluarga (KK) warga pengungsi abrasi pantai di Dusun Tugu Pahlawan, Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, membutuhkan bantuan tanggap darurat. Meskipun, Sabtu (8/8) kemarin Muspika Banda Sakti, telah menyalurkan beberapa bantuan kebutuhan sembako pengungsi.
Namun, para pengungsi setempat mengaku, masih mengalami kekurangan terhadap bantuan tanggap darurat dan sangat dibutuhkan. Diantaranya, telor, ikan asin, minyak goreng, dan mie instan. Kemudian, bantuan yang paling mendesak saat ini berupa tenda pengungsian. Pasalnya, tenda yang ada belum mencukupi dan masih dibutuhkan dua unit tenda lagi untuk menampung 28 kepala keluarga atau 129 jiwa pengungsi.
“Dua unit tenda pengungsi itu sangat kami butuhkan, tapi kami tidak tau harus mencari tenda kemana, sehingga melalui koran ini kami minta bantuan kepada semua pihak untuk dapat meminjam pakai tenda pengungsian,”ucap Kepala Dusun Tugu Pahlawan, Deni, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Minggu (9/8).
Selain itu, kata dia, bantuan yang dibutuhkan juga kayu untuk dijadikan tiang penopang rumah agar tidak ambruk dan dapat diselamatkan. Namun, untuk membeli kayu itu warga tidak mempunyai biaya karena selama terjadi abrasi pantai, warga juga tidak bisa melaut. “Bagaimana warga mau melaut, rumahnya sudah dihantam abrasi. Yang pasti mereka terpaksa harus memindahkan barang-barang rumahnya ketempat lebih aman,”ujarnya.
Lanjut Deni, secara umum kondisi cuaca dipantai sudah stabil karena tidak ada angin, tapi jika situasi angin kencang maka puluhan unit rumah warga tinggal menunggu giliran ambruk diterpa arus abrasi.
Sementara itu, sejumlah warga pengungsi menyebutkan, pihaknya sangat mendambakan kehadiran Walikota Lhokseumawe, Munir Usman, untuk meninjau abrasi dan melihat secara langsung puluhan rumah yang ambruk dan hancur disapu abrasi. “Selama terjadi abrasi di Dusun Tugu Pahlawan, belum pernah Walikota yang merupakan Walikota pilihan rakyat pada 2006 lalu, turun kelokasi abrasi Gampong Hagu Selatan,”ucap sejumlah warga pengungsi setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya, ke 28 kepala keluarga pengungsi itu yakni, Sulaiman, Samsul Bahri, Din Amal, Paino, M. Nasir, Yusmadi, Aisyah, Ramli, Balai Syuhada, Usman Ali, Simin Sulaiman, M. Yunus, Supriadi, Agustiar Rizal,M. Usamah, Isa Hamzah dan Hasanuddin. Kemudian, Subarni, Agustiar Bakso, Abdullah Wahab, Ismadi, M.Saleh, Azizah, Safrizal, Hermansyah dan Asliati. “Dari jumlah 28 kepala keluarga itu, dua diantaranya yakni Ramli dan M. Usamah rumahnya hancur total dan rata dengan pasir yang dihantam arus abrasi pantai,”ucap Saye Syamsul Kamal, Sekdes Hagu Selatan.
Camat Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Irsyadi,S.Sos, Jum’at pagi kemarin juga langsung turun kelapangan untuk melihat secara langsung abrasi yang menimpa rumah warga nelaya di Gampong Hagu Selatan. “Kami dari Muspika Banda Sakti, membawa bantuan masa panik berupa sembako, seperti beras, gula, kecab, sarden, famicit dan bantuan meukena serta sajadah,”ungkap Irsyadi, seraya menambahkan, mudah-mudahkan dengan bantuan itu dapat meringankan beban penderita para pengungsi tersebut. (arm)
LHOKSEUMAWE- Sebanyak 28 kepala keluarga (KK) warga pengungsi abrasi pantai di Dusun Tugu Pahlawan, Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, membutuhkan bantuan tanggap darurat. Meskipun, Sabtu (8/8) kemarin Muspika Banda Sakti, telah menyalurkan beberapa bantuan kebutuhan sembako pengungsi.
Namun, para pengungsi setempat mengaku, masih mengalami kekurangan terhadap bantuan tanggap darurat dan sangat dibutuhkan. Diantaranya, telor, ikan asin, minyak goreng, dan mie instan. Kemudian, bantuan yang paling mendesak saat ini berupa tenda pengungsian. Pasalnya, tenda yang ada belum mencukupi dan masih dibutuhkan dua unit tenda lagi untuk menampung 28 kepala keluarga atau 129 jiwa pengungsi.
“Dua unit tenda pengungsi itu sangat kami butuhkan, tapi kami tidak tau harus mencari tenda kemana, sehingga melalui koran ini kami minta bantuan kepada semua pihak untuk dapat meminjam pakai tenda pengungsian,”ucap Kepala Dusun Tugu Pahlawan, Deni, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Minggu (9/8).
Selain itu, kata dia, bantuan yang dibutuhkan juga kayu untuk dijadikan tiang penopang rumah agar tidak ambruk dan dapat diselamatkan. Namun, untuk membeli kayu itu warga tidak mempunyai biaya karena selama terjadi abrasi pantai, warga juga tidak bisa melaut. “Bagaimana warga mau melaut, rumahnya sudah dihantam abrasi. Yang pasti mereka terpaksa harus memindahkan barang-barang rumahnya ketempat lebih aman,”ujarnya.
Lanjut Deni, secara umum kondisi cuaca dipantai sudah stabil karena tidak ada angin, tapi jika situasi angin kencang maka puluhan unit rumah warga tinggal menunggu giliran ambruk diterpa arus abrasi.
Sementara itu, sejumlah warga pengungsi menyebutkan, pihaknya sangat mendambakan kehadiran Walikota Lhokseumawe, Munir Usman, untuk meninjau abrasi dan melihat secara langsung puluhan rumah yang ambruk dan hancur disapu abrasi. “Selama terjadi abrasi di Dusun Tugu Pahlawan, belum pernah Walikota yang merupakan Walikota pilihan rakyat pada 2006 lalu, turun kelokasi abrasi Gampong Hagu Selatan,”ucap sejumlah warga pengungsi setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya, ke 28 kepala keluarga pengungsi itu yakni, Sulaiman, Samsul Bahri, Din Amal, Paino, M. Nasir, Yusmadi, Aisyah, Ramli, Balai Syuhada, Usman Ali, Simin Sulaiman, M. Yunus, Supriadi, Agustiar Rizal,M. Usamah, Isa Hamzah dan Hasanuddin. Kemudian, Subarni, Agustiar Bakso, Abdullah Wahab, Ismadi, M.Saleh, Azizah, Safrizal, Hermansyah dan Asliati. “Dari jumlah 28 kepala keluarga itu, dua diantaranya yakni Ramli dan M. Usamah rumahnya hancur total dan rata dengan pasir yang dihantam arus abrasi pantai,”ucap Saye Syamsul Kamal, Sekdes Hagu Selatan.
Camat Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Irsyadi,S.Sos, Jum’at pagi kemarin juga langsung turun kelapangan untuk melihat secara langsung abrasi yang menimpa rumah warga nelaya di Gampong Hagu Selatan. “Kami dari Muspika Banda Sakti, membawa bantuan masa panik berupa sembako, seperti beras, gula, kecab, sarden, famicit dan bantuan meukena serta sajadah,”ungkap Irsyadi, seraya menambahkan, mudah-mudahkan dengan bantuan itu dapat meringankan beban penderita para pengungsi tersebut. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar