“Menganggu Ibadah Shalat Tarawih”
LHOKSEUMAWE- Warga asal Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, mengaku kecewa dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Lhokseumawe dan Rayon Lhokseumawe, yang melakukan pemadaman arus listrik tadi malam.
Betapa tidak, padamnya arus listrik terjadi sekitar 5 menit ketika warga sedang melaksanakan ibadah shalat tarawih di masjid dan meunasah. Namun, tanpa sebab listrik langsung mati secara tiba-tiba sehingga membuat warga terganggu.
“Yang membuat kita kecewa adalah, listrik padam pada malam pertama bulan Ramadhan. Apakah pihak PLN tidak mempunyai hati nurani dan cuma mampu untuk mematikan listrik di bulan Ramadhan,”ucap Marwan (40) bersama beberapa warga lainnya kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Kata dia, seharusnya pihak PLN dapat melakukan berbagai upaya dalam rangka mengantisipasi terjadinya pemadaman arus listrik. Begitu juga terhadap keberadaan tower-tower interkoneksi di daerah rawan gangguan, supaya bisa dilakukan pengawasan oleh petugas.
Lanjut Marwan, pemadaman arus listrik yang dilakukan oleh PLN selama ini secara tiba-tiba tanpa pemberitauan kepada masyarakat melalui media massa. Akibatnya, membuat kalangan masyarakat diwilayah Kota Lhokseumawe, menjadi kecewa terhadap sikap pihak PLN. Sebut dia, tentunya pihak PLN dapat menginformasikan terlebih dahulu kepada masyarakat tentang sering padamnya arus listrik, melalui media massa. Namun, kenyataan yang terjadi listrik dipadamkan sesuka hatinya. (arm)
LHOKSEUMAWE- Warga asal Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, mengaku kecewa dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Lhokseumawe dan Rayon Lhokseumawe, yang melakukan pemadaman arus listrik tadi malam.
Betapa tidak, padamnya arus listrik terjadi sekitar 5 menit ketika warga sedang melaksanakan ibadah shalat tarawih di masjid dan meunasah. Namun, tanpa sebab listrik langsung mati secara tiba-tiba sehingga membuat warga terganggu.
“Yang membuat kita kecewa adalah, listrik padam pada malam pertama bulan Ramadhan. Apakah pihak PLN tidak mempunyai hati nurani dan cuma mampu untuk mematikan listrik di bulan Ramadhan,”ucap Marwan (40) bersama beberapa warga lainnya kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Kata dia, seharusnya pihak PLN dapat melakukan berbagai upaya dalam rangka mengantisipasi terjadinya pemadaman arus listrik. Begitu juga terhadap keberadaan tower-tower interkoneksi di daerah rawan gangguan, supaya bisa dilakukan pengawasan oleh petugas.
Lanjut Marwan, pemadaman arus listrik yang dilakukan oleh PLN selama ini secara tiba-tiba tanpa pemberitauan kepada masyarakat melalui media massa. Akibatnya, membuat kalangan masyarakat diwilayah Kota Lhokseumawe, menjadi kecewa terhadap sikap pihak PLN. Sebut dia, tentunya pihak PLN dapat menginformasikan terlebih dahulu kepada masyarakat tentang sering padamnya arus listrik, melalui media massa. Namun, kenyataan yang terjadi listrik dipadamkan sesuka hatinya. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar