BANDA BARO- Sedikinya, 65 kepala keluarga (KK) warga di Dusun Tgk Didama, Gampong Jamuan, Kecamatan Banda Baro, mendesak Bupati Aceh Utara, Ilyas A.Hamid, untuk menangani arus listrik di dusun setempat.
Pasalnya, selama ini masyarakat yang berdomisili di Dusun Tgk Didama, belum memiliki aliran listrik ke rumah-rumah mereka. Hal itu disebabkan, tiang dan kabel listrik yang pernah ada di gampong tersebut telah dirusak serta di curi oleh orang tak dikenal (OTK) selama konflik Aceh.
Menurut beberapa warga setempat, permasalahan putusnya aliran listrik ini sudah berlangsung lama dan sejauh ini belum ada respon yang positif dari Pemkab dan PLN Ranting Krueng Geukeuh dan PLN Cabang Lhokseumawe. Padahal, masyarakat Dusun Tgk Didama sangat menanti-nantikan adanya pemasangan arus listrik untuk penerangan pada malam hari.
Tidak hanya itu, pada tahun 2007 lalu sebagian tiang listrik yang masih tinggal disepanjang jalan menuju ke Dusun Tgk. Didama, Gampong Jamuan, sudah dicabut oleh pihak PLN dengan alasan akan dipasang tiang listrik yang baru. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda dilapangan untuk dilakukan pemasangan tiang baru. Meskipun, sebagian warga dirumahnya masih ada meteran listrik.
Direktur Eksekutif LSM Reuncong Aceh, Zainal Abidin Badar, SH, M.Hum, kepada Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, pihaknya mengecam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, dan PLN Cabang Lhokseumawe, dengan belum dipasangnya listrik ke Dusun Tgk Didama.
“Kita sangat menyayangkan kondisi kehidupan masyarakat yang belum ada kepedulian serius dari Pemkab dan PLN, untuk memberikan perhatian khusus bagi masyarakat setempat. Padahal, Negara Republik Indoensia sudah merdeka selama 63 tahun. Tapi Gampong Jamuan yang notabenenya Gampong Binaan KKA, sampai sekarang belum ada penerangan listrik,”ucap Zainal yang akrab disapa Jimbron.
Sebut dia, Pemkab Aceh Utara, wajib mengupayakan aliran listrik masuk ke Dusun Tgk Didama, sehingga anak-anak mereka bisa mengaji dan belajar di malam hari tanpa mengalami kendala. (arm)
Pasalnya, selama ini masyarakat yang berdomisili di Dusun Tgk Didama, belum memiliki aliran listrik ke rumah-rumah mereka. Hal itu disebabkan, tiang dan kabel listrik yang pernah ada di gampong tersebut telah dirusak serta di curi oleh orang tak dikenal (OTK) selama konflik Aceh.
Menurut beberapa warga setempat, permasalahan putusnya aliran listrik ini sudah berlangsung lama dan sejauh ini belum ada respon yang positif dari Pemkab dan PLN Ranting Krueng Geukeuh dan PLN Cabang Lhokseumawe. Padahal, masyarakat Dusun Tgk Didama sangat menanti-nantikan adanya pemasangan arus listrik untuk penerangan pada malam hari.
Tidak hanya itu, pada tahun 2007 lalu sebagian tiang listrik yang masih tinggal disepanjang jalan menuju ke Dusun Tgk. Didama, Gampong Jamuan, sudah dicabut oleh pihak PLN dengan alasan akan dipasang tiang listrik yang baru. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda dilapangan untuk dilakukan pemasangan tiang baru. Meskipun, sebagian warga dirumahnya masih ada meteran listrik.
Direktur Eksekutif LSM Reuncong Aceh, Zainal Abidin Badar, SH, M.Hum, kepada Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, pihaknya mengecam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, dan PLN Cabang Lhokseumawe, dengan belum dipasangnya listrik ke Dusun Tgk Didama.
“Kita sangat menyayangkan kondisi kehidupan masyarakat yang belum ada kepedulian serius dari Pemkab dan PLN, untuk memberikan perhatian khusus bagi masyarakat setempat. Padahal, Negara Republik Indoensia sudah merdeka selama 63 tahun. Tapi Gampong Jamuan yang notabenenya Gampong Binaan KKA, sampai sekarang belum ada penerangan listrik,”ucap Zainal yang akrab disapa Jimbron.
Sebut dia, Pemkab Aceh Utara, wajib mengupayakan aliran listrik masuk ke Dusun Tgk Didama, sehingga anak-anak mereka bisa mengaji dan belajar di malam hari tanpa mengalami kendala. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar