09 Agustus, 2009

Abrasi Pantai, Hancurkan Puluhan Rumah Warga

LHOKSEUMAWE- Puluhan unit rumah warga di Dusun Tugu Pahlawan, Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Bakti, Kota Lhokseumawe, hancur diterpa arus gelombang laut besar (abrasi pantai,red). Akibatnya, puluhan kepala keluarga warga tersebut terpaksa mengungsi ke tenda darurat dan kerumah-rumah tetangga.

Informasi yang diterima wartawan koran ini, musibah abrasi pantai itu terjadi sejak Kamis (6/8) sampai dengan kemarin. Bahkan, menurut warga setempat abrasi tersebut akan berlanjut beberapa hari kedepan, yang menyebabkan rumah hancur dan rusak berat dihantam abrasi.

“Bertahun-tahun abrasi yang terjadi ditempat kami tidak menghancurkan rumah warga hanya digenangi air laut saja. Tapi selama pembangunan tanggul pemecah ombak dengan menggunakan batu gunung yang belum selesai itu, membuat rumah kami diterpa abrasi pantai,”ucap Samsul Bahri bersama beberapa warga setempat, kepada Rakyat Aceh, Sabtu (8/8).

Kata Samsul Bahri, seharusnya Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe dan pihak pelaksana proyek bangunan tanggul itu dapat memperhitungkan dampak yang bakal terjadi jika tanggul belum selesai dibangun. Tidak hanya itu, juga dapat mencari solusi untuk melakukan ganti rugi terhadap rumah-rumah warga nelayan yang disapu arus abrasi pantai dimaksud. “Ada sebagian besar barang-barang rumah tangga yang tidak dapat diselamatkan, dan kondisi kehidupan kami saat ini terpaksa mengungsi ketenda darurat dan ke rumah sanak keluarganya,”uja Samsul Bahri.

Sementara itu, Sekdes Hagu Selatan, Sayed Syamsul Kamal yang didampingi Kepala Dusun Tugu Pahlawan, Deni, kepada Rakyat Aceh, menyebutkan, secara keseluruhan rumah warga yang mengalami rusak total dan rusak berat mencapai 28 kepala keluarga.

Masing-masing, Sulaiman, Samsul Bahri, Din Amal, Paino, M. Nasir, Yusmadi, Aisyah, Ramli, Balai Syuhada, Usman Ali, Simin Sulaiman, M. Yunus, Supriadi, Agustiar Rizal,M. Usamah, Isa Hamzah dan Hasanuddin. Kemudian, Subarni, Agustiar Bakso, Abdullah Wahab, Ismadi, M.Saleh, Azizah, Safrizal, Hermansyah dan Asliati. “Dari jumlah 28 kepala keluarga itu, dua diantaranya yakni Ramli dan M. Usamah rumahnya hancur total dan rata dengan pasir yang dihantam arus abrasi pantai,”ucap Saye Syamsul Kamal.

Lanjut dia, sejauh ini pihaknya telah mendirikan tenda darurat sebagai lokasi pengungsi para warga yang ditimpa musibah abrasi pantai. Namun, tenda yang ada tersebut masih mengalami kekurangan sekitar dua tenda lagi untuk menampung semua pengungsi sebanyak 28 kepala keluarga.

Disisi lain pagi kemarin, Camat Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Irsyadi,S.Sos, langsung turun kelapangan untuk melihat secara langsung abrasi yang menimpa rumah warga nelaya di Gampong Hagu Selatan. “Kami dari Muspika Banda Sakti, juga membawa bantuan masa panik berupa sembako, seperti beras, gula, kecab, sarden, famicit dan bantuan meukena serta sajadah,”ungkap Irsyadi, seraya menambahkan, mudah-mudahkan dengan bantuan itu dapat meringankan beban penderita para pengungsi tersebut. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar