LHOKSEUMAWE- Ratusan anak yatim imbas korban konflik di empat kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe, menanti bantuan beasiswa tahun 2008 dari Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRA) setempat. Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar bantuan beasiswa tersebut belum disalurkan kepada penerima manfaat.
Sementara informasi yang diterima wartawan koran ini, beasiswa untuk anak yatim korban konflik di Kota Lhokseumawe, mencapai 497 anak dan setiap anak berhak memperoleh beasiswa senilai Rp 1,8 juta/anak. Sedangkan total keseluruhan dana itu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2008 sebesar Rp 894.600.0000.
“Kami merasa heran saja kenapa bantuan anak yatim belum disalurkan oleh pihak BRA. Padahal, buku rekening di bank sudah kami buat pada bulan Januari lalu sesuai permintaan BRA Lhokseumawe. Tapi bantuan beasiswa itu belum juga ditransper kepada rekening kami,”ucap salah seorang janda korban konflik yang enggan namanya dipublikasi kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Dia mengatakan, suaminya sudah lama meninggal dunia akibat imbas konflik Aceh yang berkepanjangan sehingga membuat kedua anaknya menjadi yatim. Akan tetapi, bantuan beasiswa dari BRA Kota Lhokseumawe, tahun 2008 belum juga dicairkan untuk kebutuhan biaya sekolah anaknya yang masih duduk di kelas 1 SD dan kelas 1 SMP.
Menyikapi hal tersebut, Ketua BRA Kota Lhokseumawe, Hamdani Amir, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Senin (17/8), menyebutkan, bantuan beasiswa anak yatim korban konflik sedang dilakukan penyaluran oleh petugas BRA. “Sejauh ini, sudah disalurkan sekitar 25 persen bantuan beasiswa dari jumlah penerima bantuan 497 anak di empat kecamatan,”ujarnya.
Sebut dia, bagi anak yatim yang belum mendapatkan bantuan dimaksud agar dapat bersabar menunggunya, karena pihaknya dari BRA bukan memperlambat tahap realisasi bantuan dimaksud. Namun, itu semua membutuhkan proses seperti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan administrasi dan batas waktu berlaku buku rekening penerima bantuan. “Jadi setelah hal itu lengkap semua, baru bantuan beasiswa ditransper melalui rekening penerima bantuan masing-masing,”imbuh Ketua BRA Kota Lhokseumawe. (arm)
Sementara informasi yang diterima wartawan koran ini, beasiswa untuk anak yatim korban konflik di Kota Lhokseumawe, mencapai 497 anak dan setiap anak berhak memperoleh beasiswa senilai Rp 1,8 juta/anak. Sedangkan total keseluruhan dana itu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2008 sebesar Rp 894.600.0000.
“Kami merasa heran saja kenapa bantuan anak yatim belum disalurkan oleh pihak BRA. Padahal, buku rekening di bank sudah kami buat pada bulan Januari lalu sesuai permintaan BRA Lhokseumawe. Tapi bantuan beasiswa itu belum juga ditransper kepada rekening kami,”ucap salah seorang janda korban konflik yang enggan namanya dipublikasi kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Dia mengatakan, suaminya sudah lama meninggal dunia akibat imbas konflik Aceh yang berkepanjangan sehingga membuat kedua anaknya menjadi yatim. Akan tetapi, bantuan beasiswa dari BRA Kota Lhokseumawe, tahun 2008 belum juga dicairkan untuk kebutuhan biaya sekolah anaknya yang masih duduk di kelas 1 SD dan kelas 1 SMP.
Menyikapi hal tersebut, Ketua BRA Kota Lhokseumawe, Hamdani Amir, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Senin (17/8), menyebutkan, bantuan beasiswa anak yatim korban konflik sedang dilakukan penyaluran oleh petugas BRA. “Sejauh ini, sudah disalurkan sekitar 25 persen bantuan beasiswa dari jumlah penerima bantuan 497 anak di empat kecamatan,”ujarnya.
Sebut dia, bagi anak yatim yang belum mendapatkan bantuan dimaksud agar dapat bersabar menunggunya, karena pihaknya dari BRA bukan memperlambat tahap realisasi bantuan dimaksud. Namun, itu semua membutuhkan proses seperti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan administrasi dan batas waktu berlaku buku rekening penerima bantuan. “Jadi setelah hal itu lengkap semua, baru bantuan beasiswa ditransper melalui rekening penerima bantuan masing-masing,”imbuh Ketua BRA Kota Lhokseumawe. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar