LHOKSEUMAWE- Tim Pansus VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Rabu (5/8) melakukan peninjauan kesiapan akan berfungsinya Islamic Center Kota Lhokseumawe, pada bulan Ramadhan tahun ini.
Dalam tim pansus tersebut, diketuai oleh Fuadi Sulaiman dan beberapa anggota pansus lainnya serta termasuk Martin Habib, selaku Ketua Forum Bersama (Forbes) anggota DPRA asal daerah pemilihan Lhokseumawe dan Aceh Utara. Kedatangan tim pansus itu, dari Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, sambut oleh Sekdako Safwan, SE, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Arifin Uramy, Kepala Dinas Syariat Islam, Mursyid Yahya, Kadis PU, Kamaruzzaman, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Ramil Ismail dan pejabat lainnya.
Martin Habib, Ketua Forum Bersama (Forbes) anggota DPRA asal daerah pemilihan Lhokseumawe dan Aceh Utara, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, untuk pembangunan masjid berkonstruksi megah itu jangan hanya bergantung dana bersumber dari APBD. Tentunya, Panitia pembangunan masjid harus lebih aktif untuk mencari bantuan dari berbagai pihak, sehingga rumah ibadah tersebut dapat difungsikan untuk tempat salat tarawih berjemaah Ramadhan tahun ini.
“Untuk menggalang dana, panitia dapat membuat proposal perencanaan yang disertai foto. Kemudian di ajukan kepada semua pihak, baik kepada pengusaha asal Aceh yang ada di luar negeri, Jakarta, Medan dan Aceh sendiri. Marilah kita berlomba-lomba untuk beramal,”ucapnya.
Sebut itu, Masjid itu bukan milik pemerintah daerah, tapi milik rakyat bersama sehingga rakyat harus rasa memiliki islamic center dengan memberikan sumbangannya sesuai kemampuan masing-masing. “Pada tahun ini, kita dari tingkat Provinsi sudah mengalokasikan bantuan bersumber dari APBA senilai Rp3,5 miliar. Jadi dana itu dapat diprioritaskan untuk pembangunan tempat wudu’ dan platfon masjid ini sehingga bulan Puasa ini bisa dimanfaatkan segera,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Arifin Uramy, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk merampungkan beberapa konstruksi bangunan dan bisa berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah, membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima wartawan koran ini, Islamic Center tersebut yang dibangun sejak tahun 2003 lalu, telah menelan dana dari APBK Aceh Utara mencapai Rp100 miliar lebih. Belum lama ini, Pemkab Aceh Utara melakukan serahterima bangunan masjid tersebut kepada Pemko Lhokseumawe untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada. (arm)
Dalam tim pansus tersebut, diketuai oleh Fuadi Sulaiman dan beberapa anggota pansus lainnya serta termasuk Martin Habib, selaku Ketua Forum Bersama (Forbes) anggota DPRA asal daerah pemilihan Lhokseumawe dan Aceh Utara. Kedatangan tim pansus itu, dari Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, sambut oleh Sekdako Safwan, SE, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Arifin Uramy, Kepala Dinas Syariat Islam, Mursyid Yahya, Kadis PU, Kamaruzzaman, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Ramil Ismail dan pejabat lainnya.
Martin Habib, Ketua Forum Bersama (Forbes) anggota DPRA asal daerah pemilihan Lhokseumawe dan Aceh Utara, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, untuk pembangunan masjid berkonstruksi megah itu jangan hanya bergantung dana bersumber dari APBD. Tentunya, Panitia pembangunan masjid harus lebih aktif untuk mencari bantuan dari berbagai pihak, sehingga rumah ibadah tersebut dapat difungsikan untuk tempat salat tarawih berjemaah Ramadhan tahun ini.
“Untuk menggalang dana, panitia dapat membuat proposal perencanaan yang disertai foto. Kemudian di ajukan kepada semua pihak, baik kepada pengusaha asal Aceh yang ada di luar negeri, Jakarta, Medan dan Aceh sendiri. Marilah kita berlomba-lomba untuk beramal,”ucapnya.
Sebut itu, Masjid itu bukan milik pemerintah daerah, tapi milik rakyat bersama sehingga rakyat harus rasa memiliki islamic center dengan memberikan sumbangannya sesuai kemampuan masing-masing. “Pada tahun ini, kita dari tingkat Provinsi sudah mengalokasikan bantuan bersumber dari APBA senilai Rp3,5 miliar. Jadi dana itu dapat diprioritaskan untuk pembangunan tempat wudu’ dan platfon masjid ini sehingga bulan Puasa ini bisa dimanfaatkan segera,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Arifin Uramy, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk merampungkan beberapa konstruksi bangunan dan bisa berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah, membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima wartawan koran ini, Islamic Center tersebut yang dibangun sejak tahun 2003 lalu, telah menelan dana dari APBK Aceh Utara mencapai Rp100 miliar lebih. Belum lama ini, Pemkab Aceh Utara melakukan serahterima bangunan masjid tersebut kepada Pemko Lhokseumawe untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar