03 Desember, 2010

Inflasi Kota Lhokseumawe Terbesar Capai 2.64 Persen

 “Perbandingan Antar Kota”
 LHOKSEUMAWE-Kota Lhokseumawe menempati urutan pertama terbesar inflasi dari 66 kota yang dihitung inflasi di Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan harga beberapa komoditi di pasar Lhokseumawe, oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan November 2010.

Dimana inflasi tersebut, mencapai 2,64 persen atau kenaikan Indek Harga Konsumen (IHK) dari 121.52 pada bulan Oktober menjadi 124.73 pada bulan November 2010 ini. Selain itu, pada bulan yang sama tahun 2009 Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0.08 persen. Laju inflasi tahun kalender 2010 pada bulan November adalah 4.09 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe, Surya Adi Taufik, S.Sos, kepada Rakyat Aceh, Kamis (2/12), mengatakan, inflasi itu terjadi akibat kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Diantaranya, kelompok bahan makanan yang paling menonjol yaitu 123.62 pada bulan lalu menjadi 133.70 dibulan November ini diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Kemudian, kelompik perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar, sandang dan kelompok kesehatan, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Sementara yang mengalami penurunan indek adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olaharaga.

“Jadi dari 66 kota di Indonesia yang dipantau perubahan harganya, 61 kota menunjukkan angka inflasi terbesar dialami oleh Kota Lhokseumawe, 2.64 persen dan inflasi terendah adalah Kota Problinggo 0.06 persen. Sedangkan lima kota lainnya memgalami deflasi yang tertinggi terjadi di Kota Maumere -0.29 persen, dan terendah adalah Kota Balik Papan -0.04 persen. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar