"Untuk Cegah Aliran Sesat"
ACEH UTARA- Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara,Abu Mustafa Achmad, menegaskan, bagi umat islam di Aceh wajib mempertahankan aqidah Syariat Islam.
Apalagi, selama ini ada masuk beberapa aliran sesat ke Provinsi Aceh, seperti aliran Milata Abraham di Kabupaten Bireuen baru-baru. Kemudian, aliran Wahdatul Wujud, selain menggratiskan shalat kepada pengikutnya, aliran ini juga menyebutkan, tuhan itu ada pada diri tiap-tiap manusia.
Tidak hanya itu, ajaran sesat yang diperkenalkan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dimana, aliran ini jika setiap orang yang mengadakan acara makan-makan di dalam mesjid maka orang itu dimasukkan dalam neraka. Begitu juga, para pengikut LDII itu dijamin akan memperoleh satu kursi di surga kelak.
”Jadi kita sebagai umat islami di Aceh harus membentengi diri dengan aqidah islami serta memperdalam ilmu Agama Islam,”ucap Abu Mustafa, seraya menambahkan, pihaknya menilai saat ini iman umat islami di Aceh sudah mulai lemah. Tentunya, perlu ditingkatkan untuk lebih kokoh dan tidak goyak dengan aliran apapun selain agama yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Sebut dia, untuk mengantisipasi hal tersebut sudah seharusnya Pemerintah Provinsi Aceh untuk membuat qanun (peraturan daerah,red) syari’at islam yang sempurna. Bahkan, dua tahun lalu pihaknya juga sudah pernah mengusulkan dalam pertemuan Muzakarah Ulama tingkat Provinsi Aceh, di Banda Aceh, untuk membuat qanun tersebut,”ungkap Abu Mustafa yang akrab disapa Abu Paloh Gadeng, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Lanjut dia, selama ini apa yang diusulkan oleh MPU masih kurang ditanggapi oleh pemerintah karena MPU belum memiliki kekuatan hukum dan perangkat lainnya.” Pada intinya kami para ulama dapat mencegah penyebar aliran sesat dengan menangkapnya, tapi itu semua baru jalan kita sudah ada kekutan hukum seperti adanya qanun syariat islam tentang aqidah dan sanksinya,”terangnya. (arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar